Indonesian contract law in practice and its relevance to the development of mortgage contract law bank loans
Keywords:
Contract Law, Collateral Rights, Bank LoansAbstract
This study aims to examine the application of Indonesian contract law in bank loan agreements involving collateral rights and to evaluate its relevance to the development of modern mortgage contract law. Using an empirical juridical approach supported by both library research and field data, this research analyzes how the fundamental principles of contract law—such as freedom of contract, good faith, balance, and legal certainty—are implemented in banking practices. The findings indicate that contract law provides a legal foundation for regulating reciprocal obligations between creditors and debtors, primarily through instruments such as the Power of Attorney to Impose Security Rights (SKMHT) and the Deed of Grant of Security Rights (APHT). The enactment of Law No. 4 of 1996 on Mortgage Rights strengthens creditor protection by introducing a more enforceable and simplified collateral mechanism. However, several obstacles remain, including debtor default, administrative deficiencies, legal uncertainty in collateral execution, and imbalanced standard contracts that often disadvantage debtors. The study concludes that Indonesian contract law plays a strategic role in ensuring legitimacy, legal certainty, and balanced protection for both creditors and debtors, although continuous regulatory refinement and enforcement improvement are necessary to address existing challenges and align with socio-economic developments in the banking sector.
References
Agustiani, L., Asyfa, N. S., Tika, N. N., Taufiqurrahman, R. R., Mahmudah, R. Y., & Anugrah, D. (2024). PERAN HUKUM PERIKATAN DALAM MENDUKUNG PERKEMBANGAN HUKUM DI INDONESIA: PELUANG DAN HAMBATAN. Letterlijk, 1(2), 250–261.
Alam, S. (2021). Aspek Hukum Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Atas Tanah. Jurnal Ilmiah Hukum Dan Keadilan, 5(2), 1–15.
Asrizal, P. N., Akbar, S., Anika, Y., & Anugrah, D. (2024). KAJIAN HUKUM PERIKATAN SEBAGAI ALAT PERLINDUNGAN BAGI PIHAK DALAM PERJANJIAN BISNIS DI INDONESIA. Letterlijk, 1(2), 348–359.
Azurma, R., Yulfasni, Y., & Razak, S. (2023). Legal Protection of Creditors in Credit Agreements with Warranties of Power of Attorney Impose Collateral Rights That Have not Been Registered Based on PMA/KBPN NUMBER 22 of 2017 at Pt. BPR Harta Mandiri Pekanbaru. West Science Law and Human Rights, 1(04), 196–203. https://doi.org/10.58812/wslhr.v1i04.148
Baljun, K. A., & Cahyono, A. B. (2019). Pemberlakuan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Tidak Diikuti Dengan Pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan. Jurnal Hukum, Universitas Indonesia.
Dewi, N. M. S. W., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. (2022). Perjanjian Kredit Bank Dalam Hal Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Tidak Diikuti Dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan. Jurnal Interpretasi Hukum, 3(1), 188–192.
Djajakustio, P. (2023). Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Batal Demi Hukum: Urgensi dan alternatif membangun konsep baru perlindungan hukum bagi kreditor. Jurnal Ilmu Kenotariatan, 4(1), 25–44.
Hendra, M. (2021). Posisi dan Kekuatan Hukum Sertifikat Jaminan Fidusia dalam Praktik Perdagangan Pembiayaan Konsumen Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Ilmu Hukum Prima (IHP), 4(2).
Ichwani, M. (2024). Implikasi Hukum Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Dibuat Notaris Dengan Tidak Menggunakan Format Akta Notaris. Indonesian Notary, 5(3), 10.
Marzuki, P. M. (2008). Pengantar Ilmu Hukum Edisi Revisi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Rifai, F. (2016). Analisis Yuridis Terhadap Ketentuan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Kredit Tertentu Sebagai Upaya Mewujudkan Keseimbangan Perlindungan Hukum Bagi Kreditur (Bank). Brawijaya University.
Rivai Kusumanegara. (2022). Dekonstruksi Eksekusi Hak Tanggungan Dalam Meningkatkan Perlindungan Dan Kepastian Hukum. Jurnal Hukum PRIORIS, 8(1), 84–99. https://doi.org/10.25105/prio.v8i1.14976
Rizki, R., Sembiring, N. C., Simbolon, G. F., & Aisyah, A. (2025). Wanprestasi Perjanjian Kredit Bank Dengan Jaminan (Studi Putusan Nomor 35/Pdt. G/2022/PN Bnj). Disiplin: Majalah Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda, 31(1), 11–20.
Salim, H. S. (2016). Perkembangan hukum jaminan di Indonesia. Ar-Ruzz Media,.
Satrio, J. (2002). Hukum jaminan hak jaminan kebendaan Fidusia. Citra Aditya Bakti.
Setiawan, R. (1987). Pokok-pokok hukum perikatan.
Subekti, R. (2014). Aneka Perjanjian, Cet. Kesebelas, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Subekti, S. H. (2008). Pokok pokok hukum perdata. Intemasa.
Syafira, P. N. (2022). Akibat Hukum Perjanjian Kredit Dengan Agunan Kredit Yang Belum Dikuasai (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2221 K/Pdt/2020). Indonesian Notary, 4(1), 20.
Yuniarto, Y., & Budi Kharisma, D. (2020). TANTANGAN DAN HAMBATAN HUBUNGAN KONTRAKTUAL ANTARA PERUSAHAAN KAWASAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN INDUSTRI (Studi Kasus Perjanjian antara PT JIEP dengan PT Yamaha Indonesia). Jurnal Privat Law, 8(2), 324. https://doi.org/10.20961/privat.v8i2.48427
Yustiana, Y. (2020). Eksekusi Hak Tanggungan Terhadap Kredit Macet Bank. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 23(1), 77–97.
